Aku pernah merasakan indahnya lembayung senja
Pernah pula terbuai tingginya puncak merapi
Dan segarnya udara kaliurang…
Namun ada juga waktu yang terlewatkan dalam hempasan ombak ganas laut selatan
Dijungkalkan oleh kemapanan ibukota
Dan arogansi manusia bertopeng mata uang…
Aku pernah belajar bagaimana caranya burung bisa terbang
Selalu mencari tahu kenapa ikan pandai berenang
Sampai aku mengerti kenapa air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah…
Aku pernah merasakan dekapan hangat wanita melayu
Nikmatnya bibir mojang priangan
Dan kesederhanaan wanita jawa…
Pernah ku coba melukis sebuah pelangi
Untuk menghiasi langit yang kutinggikan
Dalam pelukan kasih sang pujangga hati…
Memang sangat menakjubkan saat memiliki permata hati
Menjadi teman kala menikmati hangatnya mentari pagi
Dan berbagi rasa saat didera sesak yang menghimpit…
Kehancuran juga pernah menghampiri jiwa yang resah ini
Derasnya airmata yang mengalir tak mampu memupus semua kenangan,
Kehilangan akan semang dan karya terbaik dalam hidup ini…
Sakit yang pernah tergores masih membekas dalam luka kering tubuh ini
Mengingat kembali hantaman palu di dalam dada
Membuat aku hilang dalam gelap yang membelenggu…
Aku pernah buta…
Pernah pula kuping ini menjadi tuli…
Dan tak mampu lagi kunikmati alunan melodi sang orkestra hati…
Hingga akhirnya kutemukan warna lain…
Yang telah menggoreskan tintanya di jiwa yang kosong ini
Entah sengaja atau tidak…
Tapi aku tidak peduli..
Tak ‘kan pernah ku menunggunya
Apalagi mengejarnya
Karena bukan itu yang ku mau…
Aku hanya ingin mencarinya
Bukan untuk memintanya
Tapi hanya ingin menawarkan segelas air untuk dia minum,
Memberikan telinga ini untuk mendengar ocehannya
Dan lengan untuk digunakan saat dia terjatuh…
Itu saja…
Sunday, May 31, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment