Bagus dan Deka tampak resah di sebuah gudang tua..
Asap rokok selalu keluar dari mulut mereka... keresahan tampak terlihat dari raut muka mereka..kemudian mereka serempak berdiri dan menembus kegelapan malam..
suasana sepi sebuah rumah dimalam hari.. tampak dua bayangan hitam mengendap endap di rumah tsb..Bagus dan Deka berniat merampok rumah yg selama ini sudah menjadi incaran mereka..Bagus dengan keringat yg bercucuran mencongkel pintu belakang rumah tsb. Didalam rumah..dengan mengendap endap..mereka berdua langsung ke ruang tamu
melihat - lihat barang yg mungkin bisa mereka bawa. Deka tampak memilih – milih barang yg berharga..sedangkan Bagus tampak menuju ke sebuah kamar. Ketika Bagus sedang mencari - cari barang di lemari, sayup - sayup terdengar suara lemah seorang perempuan dari kamar sebelah. Bagus dengan sangat hati hati menghampiri suara di kamar tersebut. Dari lubang kunci, Bagus mengintip kedalam kamar tsb, terkejutlah Bagus melihat pemandangan didalam kamar itu, ternyata ..seorang perempuan tengah berjuang sendirian untuk melahirkan dengan keaadan lemas. Bagus melihat wajah perempuan yg sangat pucat dengan mata terpejam dan darah memenuhi tempat tidur seketika Bagus masuk untuk menolong perempuan tsb namun tertahan tangan Deka. Deka ternyata telah mengumpulkan harta rumah tersebut.dan mengajak Bagus untuk segera pergi. Namun Bagus menjelaskan bahwa ada perempuan yg sekarat karena mau melahirkan yg perlu pertolongan . Deka nggak peduli dan mengajak Bagus segera meninggalkan rumah tsb. Di sebuah Gudang Tua yang selama ini menjadi markas Bagus dan Deka untuk menyimpan hasil curian, nampak Deka sedang menghitung hasil curian malam ini. Namun di sebuah sudut ruangan sambil menghisap rokok dalam – dalam, Bagus merenung tentang kejadian yang baru saja dialaminya, dia bertanya kepada dirinya sendiri, kenapa aku tidak menolong wanita itu? Aku juga di lahirkan dari rahim seorang Ibu!! Apa yang terjadi dengan perempuan yang mau melahirkan itu?
Satu minggu kemudian..
Dikeramaian kota...Bagus tampak berlari dengan kencangnya,
ditangannya ada sebuah tas yg tergenggam erat,
dibelakang Bagus tersebut, tampak enam orang perbadan tegap dengan seragam kepolisian sedang mengejar Bagus. Dari kejauhan dia melihat seorang nenek renta dengan tongkat di tangan sedang tertatih2 berusaha menyebarang jalan, saat bersamaan, disebelah kiri si nenek, sebuah bis dengan kecepatan tinggi sedang melaju di jalan tersebut. BAGUS tampak ragu untuk menolong si nenek tsb sedangkan polisi tetap berlari mengejar. Bagus melihat bis semakin dekat dengan si nenek,hatinya mengatakan nenek ini harus ditolong. Tanpa pikir panjang Bagus melompat sekencang - kencangnya lalu menarik dan menghindarkan si nenek dari tabrakan tersebut. Bagus berguling – guling bersama si nenek, barang curiannya tercecer kasana kemari. Dalam keadaan mendakap tubuh si nenek Bagus melihat si nenek tersenyum ke padanya, Bagus bernafas lega melihat si nenek tidak terluka dan masih bernapas. Tidak jauh di belakangnya para Polisi telah berada dalam jarak 1 meter. Bagus berpikir tidak mungkin dapat melepaskan diri dari kejaran polisi. Dalam keadaan masih mendekap si nenek Bagus akhirnya ditangkap oleh petugas Polisi, akhirnya petualangan Bagus sebagai seorang pencuri berakhir di balik jeruji penjara, namun jauh dari dasar lubuk hatinya Bagus tersenyum bangga bahwa hari ini dia telah menyelamatkan nyawa seorang manusia..yaitu SI NENEK....
Jakarta 10 Januari 2007
Screen Play by : Adhie Sherano & Triono
Wednesday, January 10, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Nice story from a nice Adhie Sherano..!
GoodLuck Bro... hopefully we meet on the top of any dream, soon..!
Amiin...
Post a Comment